Minggu, 07 Desember 2014

Husein Djajadiningrat. II

Kartupos dibawah ini ditujukan kepada Rd. Hoesein Djajadiningrat, saat itu sedang belajar untuk mendapatkan gelar doctor di Leiden, Belanda.
Kartupos ini dikirim dari Batavia, stempel pos 'Weltevreden' 17 Mei 1911', jadi umur kartupos ini sudah seabad lebih 3 tahun. 
Butuh waktu sebulan lebih, surat tersebut baru sampai, stempel pos 'Leiden, 23 Juni 1911'.

Pengirimnya adalah Dr. D.A. Rinkes, digelari sebagai Bapak Balai Pustaka.
Dia tinggal di daerah Mesteer Cornelis (sekarang Jatinegara).

Sesuai dengan jamannya, surat-surat menggunakan bahasa Belanda.

Rabu, 12 November 2014

Label Cerutu.

Bersamaan dengan prangko yang sudah diunggah, berikut ada '12 lembar Label Cerutu' sebagaimana yang terlihat pada gambar-gambar berikut ini.
Sesungguhnya 'mmzstamp' belum paham, mana label yang bernilai atau yang kurang bernilai. Silahkan dilihat atau beri komentar.

Jumat, 07 November 2014

Prangko. Chinese Album 2010.

Cover depan Album Prangko China 2010 dengan tema "Spring In The Air" dikeluarkan bertepatan dengan Tahun Baru Musim Semi di China.

Gambar dan kaligrafi mempunyai karakter yang kuat.
Sesuai dengan negara tirai bambu, pewarnaannya berani.
Namun sayang, tidak banyak yang bisa diceritakan karena tidak bisa bacanya.
Diatas adalah 2 halaman album, keduanya berisi 'Souvenir sheet', 

Halaman diatas juga berisi 'Souvenir sheet'

Dua halaman diatas, yang kiri berisi 'prangko' dan 'souvenir sheet' sedang sebelah kanan berisi 'prangko'.

Halaman atas berisi 'prangko'.

Gambar bawah adalah halaman terakhir juga bagian dalam cover belakang album, terdapat semavam amplop lipat.
Didalam amplop tersebut terdapat 3 buah 'souvenir sheet'.

Kamis, 06 November 2014

Prangko Perancis yang Pertama.

Barangkali bagi para kolektor prangko, tidak heran melihat prangko tua dan langka.
Sebetulnya memang bukan prangkonya yang ingin ditampilkan, melainkan cara penyimpanannya.
Prangkonya ditempelkan pada album foto yang ada perekat dan ada penutup plastiknya, jadi prangkonya lengket menjadi satu dengan media yang biasanya untuk menempel foto (gambar bawah).
Maksud pemilik koleksi prangko tentunya baik karena prangko tidak bisa lepas lagi jadi tidak hilang atau diambil orang lain dan aman dari debu atau kotoran lainnya.
Salah nggak ya?

Gambar bawah adalah gambar kelompok prangko Perancis.

Banyak prangko tua yang ditempelkan di album foto tersebut.
Dibawah adalah gambar-gambar prangko dikelompok prangko Perancis, diantaranya :
Gambar atas adalah prangko Perancis pertama, issue pada th. 1849-1850.


Gambar atas, prangko tema 'Peace and Commerce', issue th. 1876 -1878, digunakan pada th. 1877 (stempel pos).

Gambar atas kanan adalah prangko gambar Napoleon III, digunakan pada th. 1879 (stempel pos).

Semua keterangan sesuai dengan 'Scott  Standard Postage Stamp Catalogue', th. 1976.
Masih banyak tertempel prangko-prangko tua di lembar kelompok lain diataranya kelompok Nedeland Indie, India, Denmark dan lainnya.

Kamis, 11 September 2014

Telegram dari Pakualam, Jogja, th. 1948.

'kami sekeluarga dan kangjeng ibu menjampaikan selamat bernikahnya putrada koma berhalangan hadlir  pakualam'. 
Demikian isi telegram dibawah ini.
.

Maksudnya,  'kami sekeluarga dan kanjeng Ibu menyampaikan selamat atas menikahnya putranda, kami berhalangan hadir, dari pakualam'.
Melihat tahun pengirman adalah th. 1948, maka Pakualam disini adalah Raja Pakualam VIII.

Telegram dikirim dari Jogjakarta.


Dierima di Solo tanggal 27 Oktober 1948, pk. 15.35

Diatas adalah gambar Raja Pakualam VIII, menjabat dari th. 1937 - 1998. 

Rabu, 10 September 2014

Husein Djajadiningrat. I


Pengirim surat yang diunggah ini adalah Mr. J. H. Abendanon, dan surat ini dikirim kepada RM. Husein Djajadiningrat.
Dibawah ini gambar surat ditulis tangan,  surat dikirim dari Den Hag pada tanggal 13 Juli 1910, ke Leiden, menggunakan kertas ukuran 23 x 18 cm, dilipat dua, ditulis bolak balik, lengkap prangko dan stempel pos ‘SGravenhag dan Leiden.



Dibawah ini adalah gambar amplop berukuran 12 x 9.5 cm, yang digunakan, tulis tangan mirip dengan tulisan yang di surat, lengkap dengan prangko dan stempel pos ‘SGravenhag dan Leiden.


Nama Abendanon (gambar kanan) adalah nama yang tidak asing dikalangan pecinta Raden Ajeng Kartini.
Dialah penyusun surat-surat R.A. Kartini yang terkirimkan ke teman-teman R.A. Kartini di Belanda. Kumpulan surat-surat tersebut dibukukan, dengan judul 'Door Duisternis Tot Licht Gedachten van Raden Adjeng Kartini' diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.



Gambar kanan adalah RM. Husein Djajadiningrat. Dia adalah ilmuwan, peneliti, penulis dan sastrawan.
Jabatan dan prestasinya dari th. 1919, sejak jaman Belanda, Jepang sampai jaman kemerdekaan :
- Pembina majalah Sunda, Sekar Roekoen,
- Menerbitkan majalah Pusaka Sunda,
- Menjadi redaktur majalah Djawa bersama R. Ng. Poebatjaraka,
- Direksi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschapen,
- Menteri Pengajaran, Kesenian dan Ilmi Pengetahuan, th. 1948.
- Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Indonesia, th 1952.
- Menyusun Kamus bahasa Aceh – Belanda.
- dan masih ada jabatan maupun karya tulis lainnya.

Sedang gambar bawah adalah buku 'Habis Gelap terbitlah Terang' dalam bahasa Belanda dan Indonesia. 


Gambar diatas, hampir semua orang Indonesia tahu, R.A. Kartini.